Manifesto Gen Z: Muda, Kritis, dan Anti Kemunafikan Politik
4 jam lalu
Gen Z hadir dengan semangat politik baru muda, kritis, dan menolak kemunafikan dalam perjuangan menuju perubahan nyata.
***
Generasi Z kini mulai menunjukkan taringnya dalam dunia politik Indonesia. Tumbuh di era digital yang serba cepat dan transparan, mereka sudah terbiasa mengakses berbagai informasi, menganalisis isu, dan menilai keaslian sikap para pemimpin. Hal ini membuat Gen Z cenderung skeptis terhadap gaya politik lama yang penuh pencitraan dan janji kosong.
Bagi mereka, politik bukan lagi sekadar soal kekuasaan, tapi tentang kejujuran, keterbukaan, dan keberpihakan pada rakyat. Gen Z menuntut pemimpin yang autentik, tidak munafik, dan benar-benar menjalankan nilai yang mereka ucapkan. Sikap ini tercermin dari gerakan digital mereka mulai dari kritik di media sosial, kampanye isu lingkungan, hingga dukungan terhadap kebijakan yang berpihak pada publik.
Selain itu, Gen Z membawa cara baru dalam berpolitik. Mereka tidak terpaku pada partai atau ideologi tertentu, melainkan pada gagasan dan aksi nyata. Mereka lebih percaya pada kolaborasi, bukan rivalitas. Dunia digital menjadi panggung utama untuk menyuarakan pendapat dan menggerakkan solidaritas. Dari petisi online sampai aksi sosial, semuanya dilakukan dengan cepat dan terorganisir.
Namun, di balik semangat itu, ada tantangan besar. Minimnya ruang bagi anak muda di ranah politik formal membuat suara Gen Z sering tidak terdengar. Politik masih didominasi oleh generasi lama dengan pola pikir konvensional. Karena itu, manifesto politik Gen Z hadir sebagai seruan agar anak muda tidak hanya jadi penonton, tapi juga ikut menentukan arah bangsa.
Bagi Gen Z, menjadi kritis bukan berarti anti-politik, melainkan menolak kemunafikan dan manipulasi. Mereka ingin politik yang jujur, terbuka, dan berorientasi pada masa depan. Generasi ini percaya bahwa perubahan tidak lahir dari basa-basi, tapi dari keberanian untuk jujur dan bertindak.
Namun dari itu semua kita mengetahui bahwa Gen Z membawa semangat baru dalam politik Indonesia. Mereka tumbuh di era digital yang membuat mereka lebih kritis, transparan, dan peka terhadap isu sosial. Gen Z menolak gaya politik lama yang penuh pencitraan dan kemunafikan, serta menuntut pemimpin yang jujur dan autentik. Melalui media sosial, mereka menggunakan teknologi sebagai alat perjuangan untuk menyuarakan perubahan. Meskipun sering belum diberi ruang di ranah politik formal, Gen Z menunjukkan bahwa mereka bukan hanya penerus, tapi penggerak perubahan menuju politik yang lebih terbuka, inklusif, dan berintegritas.

Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Baca Juga
Artikel Terpopuler